Kamis, 07 April 2011

25 BUKTI YESUS BUKAN TUHAN DAN YESUS ADALAH MUSLIM

KATA PENGANTAR
  
Salah satu persoalan keimanan yang paling mendasar yang sangat berbeda antara Islam dan Kristen, adalah masalah ketuhanan Yesus (Trinitas). Umat Kristiani menyakini 100% bahwa Yesus adalah Tuhan, sementara bagi semua umat Islam, meyakini 100% bahwa Yesus (Nabi Isa Alaihisalam) hanya sebagai Nabi atau Rasul Allah. Perbedaan tersebut hanya bisa diluruskan apabila umat Kristiani mau membaca dan mengkritisi serta mengamalkan isi kandungan artikel sekecil ini.
Alhamdulillah, saya bersyukur ke hadirat Allah SWT, ternyata masih sempat membaca dan mengumpulkan berbagai alasan umat Kristiani yang terpelajar masuk Islam karena mengkritisi dan mengkaji lebih dalam lagi kitab suci mereka sendiri (Alkitab). Dengan menggunakan argument-argument yang sangat rasional, logis, mudah dipahami dan berdasarkan ayat-ayat dalam dua kitab suci yang berbeda, yaitu kitab suci Al Qur'an dan Alkitab atau Bible. Saya yakin isi artikel ini tidak akan pernah usang dalam dunia dakwah Kristologi (Perbandingan Islam-Kristen).
Seandainya umat Kristiani mau benar-benar membaca, kritis, menggunakan akal sehat dan mengkaji lebih dalam kitab suci mereka sendiri (AlKitab), insya Allah jurang pemisah antara Islam dan Kristen akan semakin dekat, kehidupan sesama umat beragama akan semakin harmonis.
Saya melihat bahwa isi artikel ini sama sekali tidak mendiskreditkan Alkitab atau pemeluk agama Kristen, tetapi justru mengajak mereka (pemeluk agama Kristen) untuk mengkritisi dan mengkaji lebih dalam lagi kitab suci mereka sendiri (Alkitab).
Untuk itu saya yakin artikel ini akan banyak memberikan manfaat bagi kita semua dalam memahami kedudukan Yesus (Nabi Isa Alaihisalam) yang sebenarnya menurut Al Qur'an dan Alkitab, apalagi terhadap saudara-saudara kita yang Nasrani.

1.   Yesus mengaku dia adalah utusan Tuhan
"Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut aku, ia menyambut Dia yang mengutus aku." (Matius 10:40)
Ayat ini bermakna bahwa barangsiapa yang menghormati Yesus, sama saja dia telah menghormati Tuhan yang mengutusnya. Atau barang siapa yang mengikuti ajaran Yesus, sama saja dia telah mengikuti ajaran yang telah mengutusnya yaitu Tuhan (Allah SWT). Atau barang siapa yang mempermuliakan Yesus, berarti sama saja dia telah mempermuliakan yang mengutusnya yaitu Tuhan (Allah SWT). Ini membuktikan bahwa Yesus bukan Tuhan, tapi hanya seorang utusan Tuhan (Allah SWT).
·                     Setiap yang diutus oleh Tuhan (Allah SWT), pasti bukan Tuhan (Allah SWT)!
·                     Yesus diutus oleh Tuhan (Allah SWT), berarti Yesus bukan Tuhan (Allah SWT) tapi utusan Tuhan.

Catatan :
Demikian juga umat Islam yang bershalawat kepada Nabi Muhammad saw, berarti mereka dalam rangka menyambut yang mengutusnya, yaitu Allah SWT. Pahalanya bukan semata-mata untuk Nabi Muhammad saw, tetapi kepada mereka yang bershalawat kepadanya.

2.   Yesus diutus untuk Bani Israel
"Jawab Yesus:"aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari Umat Israel." (Matius 15:24)
Pengakuan Yesus tersebut menunjukkan bahwa dia hanya benar-benar diutus untuk kaum tertentu saja, yaitu Bani Israel, bukan untuk seluruh kaum semesta. Jika Yesus itu Tuhan, pasti ajarannya untuk seluruh manusia, seluruh alam semesta, dan untuk seluruh masa (zaman). Tetapi dalam ayat tersebut Yesus katakan bahwa dia hanya diutus untuk kaumnya saja yaitu Bani Israel.
·                     Setiap yang diutus Tuhan (Allah SWT), pasti bukan Tuhan (Allah SWT)!
·                     Yesus diutus Tuhan (Allah SWT), berarti Yesus bukan Tuhan (Allah SWT).
Al Qur`an juga menjelaskan bahwa Yesus itu bukan Tuhan tapi hanya seorang utusan Tuhan bagi kaumnya saja, yaitu Bani Israel.
Perhatikan ayat-ayat Al Quran berikut :
 وَيُعَلِّمُهُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرَاةَ وَالْإِنجِيلَ
"Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab[1], Hikmah, Taurat dan Injil." (Qs Ali Imran 48)

 وَرَسُولًا إِلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنِّي قَدْ جِئْتُكُم بِآيَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ ۖ أَنِّي أَخْلُقُ لَكُم مِّنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ فَأَنفُخُ فِيهِ فَيَكُونُ طَيْرًا بِإِذْنِ اللَّهِ ۖ وَأُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَالْأَبْرَصَ وَأُحْيِي الْمَوْتَىٰ بِإِذْنِ اللَّهِ ۖ وَأُنَبِّئُكُم بِمَا تَأْكُلُونَ وَمَا تَدَّخِرُونَ فِي بُيُوتِكُمْ ۚ إِنَّ فِي ذَ‌ٰلِكَ لَآيَةً لَّكُمْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
"Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mu'jizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman." (Qs Ali Imran 3:49)
إِنْ هُوَ إِلَّا عَبْدٌ أَنْعَمْنَا عَلَيْهِ وَجَعَلْنَاهُ مَثَلًا لِّبَنِي إِسْرَائِيلَ
”Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya ni'mat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israil." [2] (Qs Az Zuhkruf 43:59).
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
catatan : 
[1]. Al Kitab di sini ada yang menafsirkan dengan pelajaran menulis, dan ada pula yang menafsirkannya dengan kitab-kitab yang diturunkan Allah sebelumnya selain Taurat dan Injil.,
[2]. Ayat ini menegaskan pandangan Islam terhadap kedudukan Nabi lsa.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ayat Alkitab dibawah ini yaitu Kisah Rasul 13:23, lebih memperjelas kebenaran Al Qur'an :
"Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juru selamat bagi orang Israel, yaitu Yesus." (Kisah Rasul 13:23)

3.   Yesus berdoa dan bersaksi dia diutus oleh Tuhan
”Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata : ”Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” (Yohanes 11:41-42).
Ayat tersebut adalah doa Yesus kepada Allah yang memohon agar orang bernama Lazarus yang telah empat hari mati supaya dihidupkan kembali dari kuburnya. Permohonan Yesus dikabulkan oleh Allah, maka keluarlah Lazarus dari kuburnya. Allah mengabulkan permohonan doa Yesus, untuk membuktikan kepada mereka bahwa dia benar-benar utusan Tuhan. Jika Yesus itu Tuhan, tentu dia tidak perlu berdoa lagi kepada Tuhan. Jika masih ada Tuhan lain yang dia sembah, berarti Tuhan itu lebih dari satu. Tuhan yang mana lagi yang disembah oleh Yesus, jika ia sendiri adalah Tuhan ???
”Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal menjawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada mereka itu, datang kepada-Nya dan bertanya: ”Hukum apakah yang paling utama?” Jawab Yesus : ”Hukum yang terutama ialah : Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.” (Markus 12:28-29).
Di hadapan orang Saduki dan para ahli Taurat, Yesus telah memberikan kesaksian bahwa Tuhan itu adalah Allah kita yang Esa, Yesus tidak pernah mengatakan bahwa Tuhan itu adalah diri dia sendiri. Dan Yesus tidak sekalipun mengatakan bahwa Tuhan itu punya oknum (Trinitas) tetapi Yesus katakan bahwa Tuhan itu Esa. Esa berarti satu, bukan dua atau tiga Tuhan.
·                     Setiap yang berdoa menengadah ke langit, pasti bukan Tuhan.
·                     Yesus berdoa menengadah ke langit, berarti Yesus bukan Tuhan.
·                     Setiap yang mengucapkan syukur kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan.
·                     Yesus mengucapkan syukur kepada Tuhannya, berarti Yesus bukan Tuhan.
·                     Setiap yang diutus oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
·                     Yesus diutus oleh Tuhannya, berarti Yesus bukan Tuhan.
·                     Setiap yang memberi kesaksian bahwa Tuhan itu adalah Allah yang Esa, berarti dia bukan Tuhan.
·                     Yesus memberikan kesaksian bahwa Tuhan itu adalah Allah yang Esa, berarti dia bukan Tuhan.
·                     Sebab jika dia itu juga adalah Tuhan, berarti Tuhan itu bukan Esa

4.   Yesus mengaku dia seorang Nabi
"Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar." (Matius 10:41).
Yesus mengaku dia seorang yang benar dan seorang nabi, bukan Tuhan!.
·                     Setiap yang mengaku seorang nabi, pasti bukan Tuhan!
·                     Yesus mengaku dia hanyalah seorang nabi, berarti Yesus bukan Tuhan!

Ayat tersebut bermakna, siapa yang menganggap Yesus sebagai Nabi, dia akan menerima upah nabi. Dan siapa yang menerima Yesus sebagai orang benar, maka dia akan menerima upah orang benar. Keempat Injil, yaitu Matius 13:57, Markus 6:4, Lukas 13:33, dan Yohanes 4:44, semuanya mencatat pengakuan Yesus bahwa dia hanyalah seorang nabi, bukan Tuhan!
Al Qur'an juga menjelaskan bahwa Yesus (Nabi Isa) hanyalah seorang nabi, sebagaimana ayat tersebut di bawah ini :
 قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا
 Berkata 'Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi," (Qs Maryam 19:30)

Catatan :
Umat Islam yang menyambut Nabi Muhammad saw sebagai seorang nabi dan seorang yang benar, berarti mereka akan menerima upah sebagai seorang Nabi dan seorang yang benar. Semua umat Islam bershalawat kepada Nabi Muhammad, bukan mendoakannya agar beliau selamat di akhirat, tapi yang bershalawat itulah yang akan menerima berupa pahala sebagai orang yang benar dan berakhlak. Dan perintah untuk bershalawat, kepada Nabi Muhammad saw adalah perintah Allah, bukan perintah Muhammad, sebagaimana firman Allah SWT berikut:.
 إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersalawat atas Nabi.[1] Hai orang-orang yang beriman bersalawatlah kepadanya, dan berilah salam dengan sungguh-sungguh."[2] (Qs Al Ahzaab 33:56).

Shalawat Allah kepada Nabi berarti curahan rahmat-Nya. Shalawat malaikat kepada Nabi berarti permohonan rahmat Allah kepadanya. Allah menyuruh orang-orang mukmin bershalawat kepada Nabi adalah sebagai perwujudan rasa kecintaan dan cara yang paling baik untuk memelihara hubungan dengan Nabi Muhammad SAW. Sedangkan untuk memelihara hubungan dengan sesama muslim dilakukan dengan saling menyampaikan salam.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Catatan:
[1] Bershalawat artinya: kalau dari Allah berarti memberi rahmat: dari malaikat berarti memintakan ampunan dan kalau dari orang-orang mukmin berarti berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan perkataan:Allahuma shalli ala Muhammad, [2]. Dengan mengucapkan perkataan seperti:Assalamu'alaika ayyuhan Nabi artinya: semoga keselamatan tercurah kepadamu hai Nabi.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
5.  Yesus menyuruh hanya menyembah kepada Allah (Tauhid)
"Maka berkatalah Yesus kepadanya :"Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis : Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!". (Matius 4:10).
Yesus menghardik dan menyuruh Iblis untuk menyembah hanya kepada Allah saja. Ini berarti iblis pun tahu bahwa Yesus mengajarkan tauhid (hanya menyembah kepada Allah) dan dia bukan Tuhan atau Allah yang harus disembah. Jika Yesus itu Tuhan, tentu kata-katanya kepada Iblis akan sebagai berikut, "Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis : Engkau harus menyembah Aku, sebab hanya kepada-Ku sajalah engkau berbakti!"
·                     Setiap yang menyuruh menyembah kepada Tuhan, berarti dia bukan Tuhan!
·                     Yesus menyuruh menyembah kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan!
·                     Setiap yang mengajarkan tauhid (hanya menyembah kepada Allah), berarti dia seorang muslim!
·                     Yesus mengajarkan tauhid, berarti Yesus adalah seorang muslim!

6.   Yesus berdoa di atas bukit
"Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian disitu." (Matius 14:23).
Pada ayat tersebut dijelaskan bahwa Yesus naik ke bukit untuk berdoa seorang diri. Jika Yesus itu Tuhan, tentu tidak perlu berdoa lagi kepada Tuhan. Jika masih ada Tuhan lain yang dia sembah, berarti Tuhan itu lebih dari satu. Tuhan yang mana lagi yang disembah oleh Yesus, jika ia sendiri adalah Tuhan ???
·                     Setiap yang berdoa kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan!
·                     Yesus berdoa kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.


7.   Yesus bersyukur kepada Tuhan.
"Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil." (Matius 11:25).
Yesus sendiri mengaku dengan jujur dan polos bahwa dia juga mengucapkan syukur kepada Allah, yaitu Tuhan langit dan Bumi.
§     Setiap yang bersyukur kepada Tuhan Pencipta langit dan bumi, pasti bukan Tuhan!
§     Yesus bersyukur kepada Tuhan langit dan bumi, berarti Yesus bukan Tuhan pencipta langit dan bumi!

Al Qur'an menjelaskan bahwa pencipta langit dan bumi bukan Yesus (Nabi Isa) melainkan Allah SWT.
 الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ ۖ ثُمَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ
"Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi, dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka." (Qs Al An'aam 6:1)

8. Yesus sujud dan berdoa
"Yesus maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya : "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini berlalu daripada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Ku kehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39).
Yesus sujud dan berdoa kepada Allah dan memohon agar kehendak Allahnya yang terjadi, bukan menurut kehendaknya sendiri. Ini membuktikan bahwa Yesus itu bukan Tuhan, bukan Allah, tapi hanya sebagai manusia biasa. Tidak mungkin Tuhan harus sujud menyembah kepada Tuhan. Tuhan yang mana lagi yang disujudi oleh Yesus jika dia sendiri adalah Tuhan ???
·                     Setiap yang sujud kepada Allah, pasti bukan Allah.
·                     Yesus sujud kepada Allah, berarti Yesus bukan Allah.
·                     Setiap yang berdoa kepada Allah, berarti Yesus bukan Allah.
·                     Yesus berdoa kepada Allah, berarti Yesus bukan Allah.
·                     Setiap yang tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, pasti bukan Tuhan.
·                     Yesus tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan.

9.   Yesus lapar, tidak tahu musim dan mengutuk pohon ara
”Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat sesuatu dari pohon itu. Tetapi waktu Ia  tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab bukan musim buah ara. Maka kata-Nya kepada pohon itu :”Jangan lagi seorang pun memakan buahmu selama-lamanya?” Dan murid-muridnya pun mendengarnya.” (Markus 11:1214).
Dikisahkan di dalam ayat-ayat tersebut bahwa Yesus merasa lapar, lalu dia mendekati pohon tersebut barangkali ada buahnya untuk dimakan. Ternyata pohon tersebut tidak ada buahnya. Maka dikutuklah pohon tersebut, karena apa yang dia harapkan dari pohon itu ternyata tidak ada. Jika Yesus itu Tuhan, tanpa mendekatpun dia tahu bahwa pohon itu tidak ada buahnya. Dan jika Yesus itu Tuhan, walaupun belum musim buah, dengan kuasanya dia bisa memerintahkan pohon tersebut untuk mengeluarkan buahnya. Dan jika Yesus itu Tuhan, tentu dia bijaksana, tidak perlu mengutuk pohon yang tidak bersalah. Jika Yesus itu Tuhan, berarti pohon ara tersebut adalah mahkluk ciptaannya. Tentu dengan kemahakuasaannya, dia bisa memerintahkan pohon itu mengeluarkan buahnya seketika itu juga, walaupun bukan musim berbuah.
§     Setiap yang merasa lapar, pasti bukan Tuhan.
§     Yesus merasa lapar, berarti Yesus bukan Tuhan.
§     Setiap yang tidak tahu musim berbuah, pasti bukan Tuhan
§     Yesus tidak tahu musim berbuah, berarti Yesus bukan Tuhan.
§     Setiap yang tidak mengetahui dari jauh pohon itu berbuah, pasti bukan Tuhan.
§     Yesus tidak mengetahui dari jauh kalau pohon itu berbuah, berarti Yesus bukan Tuhan.
§     Setiap yang tidak bisa memerintahkan pohon mengeluarkan buahnya, pasti bukan Tuhan.
§     Yesus tidak bisa memerintahkan pohon untuk mengeluarkan buahnya, berarti Yesus bukan Tuhan.


10.   Yesus dikhitan atau disunat
“Dan ketika genap delapan hari dan ia harus disunatkan, ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum ia dikandung ibu-Nya.” (Lukas 2:21).
Orang yang paling mengetahui siapa sebenarnya anaknya adalah orangtuanya sendiri, apalagi ibunya yang melahirkannya. Belum pernah terbesit dalam mulut ibunya (Siti Maryam) mengatakan atau memberikan kesaksian kepada umat manusia saat itu, bahwa anaknya yang dia lahirkan itu bernama Yesus adalah Tuhan atau Allah itu sendiri yang menjelma jadi manusia. Ibu dan bapaknya menyunatkan Yesus tepat pada hari ke delapan sesuai dengan firman Allah kepada mereka yaitu dalam kitab Kejadian 17:12 yang berbunyi :
“Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun temurun.”
Jika Yesus itu Tuhan, apakah Tuhan perlu bersunat? Karena Yesus itu manusia, maka dia wajib bersunat, mengikuti perintah Tuhan.
·                     Setiap yang bersunat karena mengikuti perintah Tuhan, pasti bukan Tuhan.
·                     Yesus disunat karena mengikuti perintah Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
·                     Setiap yang dikandung oleh ibunya, pasti bukan Tuhan.
·                     Yesus dikandung oleh ibunya, berarti Yesus bukan Tuhan.

11. Yesus ketakutan pada malaikat dan semakin bersungguh-sungguh berdoa kepada Tuhan
“Maka seseorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. (44) Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.” (Lukas 22:43-44).
Malaikat yang memberi kekuatan kepada Yesus adalah malaikat utusan Tuhan. Jika Yesus itu Tuhan, bagaimana mungkin Yesus ketakukan kepada seorang malaikat? Ini berarti malaikat lebih tinggi kekuasaannya dari pada Yesus. Dengan semakin bersungguh-sungguh Yesus berdoa, ini menandakan bahwa Yesus ketakutan dengan datangnya malaikat utusan Tuhan tersebut.
Jika Yesus itu hanya seorang Nabi, sangat wajar sekali jika dia merasa ketakutan, karena dia hanyalah seorang manusia biasa utusan Allah. Tentu akan sangat merendahkan ketuhanan Yesus sendiri, jika dia sebagai Tuhan harus mengalami ketakutan kepada seorang malaikat saja.
§     Setiap yang takut kepada malaikat Tuhan, pasti dia bukan Tuhan.
§     Yesus ketakutan kepada malaikat Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
§     Setiap yang menerima kekuatan dari malaikat, pasti bukan Tuhan.
§     Yesus menerima kekuatan dari malaikat, berarti Yesus bukan Tuhan.
§     Setiap yang sungguh-sungguh berdoa kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan.
§     Yesus semakin sungguh-sungguh berdoa kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.

12. Firman Allah itu Yesus?? Yesus itu firman Allah??
”Pada mulanya adalah firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” (Yohanes 1:1).
Ayat tersebut bukan ucapan Yesus atau wahyu Allah kepada Yohanes, tetapi hanyalah ucapan Yohanes sendiri. Makanya dalam ayat tersebut tidak ada tanda petik.
Jika firman itu adalah Yesus, dan Yesus adalah Allah itu-itu juga, maka kalau kata ”Firman” diganti dengan kata ”Yesus” akan terbaca lucu :
- ”Pada mulanya adalah Yesus, Yesus itu bersama sama dengan Yesus dan Yesus itu adalah Yesus.”
- ”Pada mulanya adalah Tuhan, Tuhan itu bersama-sama dengan Tuhan dan Tuhan itu adalah Tuhan.”
- ”Pada mulanya adalah Allah, Allah itu bersama-sama dengan Allah dan Allah itu adalah Allah.
Jika Firman itu bersama-sama dengan Allah, berarti Firman itu bukan Allah. Jika saya bersama Fulan, berarti saya itu bukan Fulan, karena kami berdua, bukan satu.
·                     Setiap yang bersama-sama dengan Allah, berarti bukan Allah.
·                     Yesus bersama-sama dengan Allah, berarti Yesus bukan Allah.
·                     Setiap yang berawal, pasti bukan Tuhan.
·                     Yesus berawal mula, berarti Yesus bukan Tuhan.


13. Tuhan telah menjadi manusia Yesus
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” (Yohanes 1:14).
Maksud ayat tersebut yaitu Yesus yang Sang Firman telah menjadi manusia sebagai Anak Tunggal Bapa. Ayat ini merupakan inkarnasi Tuhan yang menjelma jadi manusia Yesus. Tentu menjadi pertanyaan, jika Tuhan atau Allah telah menjelma menjadi Yesus, apakah masih ada Allah atau Tuhan yang lain ? Mestinya jawabnya sudah tidak ada Tuhan lain. Namun dalam pandangan Kristen, tetap saja masih ada Allah lain, yaitu Bapa Yesus dan juga Roh Kudus, yang ketiganya adalah satu. Itulah paham Trinitas.
·                     Setiap yang menjadi manusia, pasti bukan Tuhan.
·                     Yesus menjadi manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
·                     Setiap yang menjadi Anak Tunggal Allah, pasti bukan Tuhan.
·                     Yesus menjadi Anak Tunggal Allah, berarti Yesus bukan Tuhan.
·                     Setiap yang menerima kemuliaan Tuhan, pasti bukan Tuhan.
·                     Yesus menerima kemuliaan Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.

14.   Sebagai utusan, Yesus tidak bisa berbuat & menuruti kehendaknya
“Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus aku.” (Yohanes 5:30)
Ayat ini merupakan pengakuan langsung dari Yesus bahwa dia benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya sendiri. Juga dia bersaksi bahwa dia tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, melainkan kehendak Tuhan yang telah mengutusnya. Sungguh ini merupakan suatu pernyataan atau pengakuan yang begitu polos dan jujur dari Yesus akan keberadaan status dirinya. Dia mengaku bahwa dia hanyalah seorang utusan Tuhan, bukan Tuhan! Maka wajarlah jika Yesus tidak bisa berbuat menurut kehendaknya sendiri, sebab dia bukan Tuhan tetapi hanyalah sebagai seorang nabi atau rasul yang diutus oleh Tuhan.
§     Setiap yang tidak bisa berbuat apa-apa menurut kehendaknya sendiri, pasti bukan Tuhan.
§     Yesus tidak bisa berbuat apa-apa menurut kehendaknya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan.
§     Setiap yang tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, pasti bukan Tuhan.
§     Yesus tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan.
§     Setiap yang mengaku diutus oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
§     Yesus mengaku diutus oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.


15. Tidak seorangpun yang sampai kepada Allah tanpa melalui Yesus
”Kata Yesus kepadanya:” Akulah jalan dan kebenaran hidup. Tidak ada seorangpun yang datang ke Bapa, kalau tidak melalui aku.” (Yohanes 14:6)
Semua umat Kristen, hampir dapat dipastikan hafal di luar kepala ayat ini. Bahkan ayat ini termasuk salah satu ayat emas yang sangat diandalkan oleh umat Kristiani di manapun mereka berada :”Akulah jalan dan kebenaran hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”. Ayat ini sebenarnya justru memberikan bukti bahwa Yesus itu bukan Tuhan. Yang Tuhan itu adalah Bapanya yaitu Allah SWT.
·                      Setiap yang mengaku datang dari Bapa (Tuhan), pasti bukan Tuhan!
·                      Yesus mengaku datang dari Bapanya (Tuhan), berarti Yesus bukan Tuhan.

16.   Allah membangkitkan Yesus sebagai juru selamat bagi orang Israel
“Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juru selamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.” (Kisah Rasul 13:23).
Yang dimaksud dengan “dari keturunannya” yaitu dari keturunan Daud. Paulus mengatakan, dari keturunan Daud inilah akan lahir seorang juru selamat bagi orang Israel yang bernama Yesus. Dengan demikian dapatlah kita simpulkan bahwa sesungguhnya Yesus itu adalah Juru selamat, tapi hanya Juru selamat bagi kaumnya saja, yaitu Bani Israel bukan bagi kaum alam semesta.
·                     Setiap orang yang dibangkitkan oleh Allah, pasti bukan Allah.
·                     Yesus dibangkitkan oleh Allah, berarti Yesus bukan Allah.

Bahkan dalam Injil Matius 15:24, Yesus sendiri mengaku dia diutus hanya untuk umat Israel.
Jawab Yesus : “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” (Matius 15:24)

17. Yesus minta kepada Bapa ( Tuhan) seorang penggantinya
”Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain, supaya ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu roh kebenaran.” (Yohanes 14:15-17).
Sebelumnya Yesus meninggalkan dunia ini, dia meminta kepada Bapanya (Tuhannya) agar supaya mereka memberikan seorang Rasul sebagai pengganti untuk meneruskan risalahnya.
·                     Setiap yang meminta seorang pengganti kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan.
·                     Yesus meminta seorang pengganti, kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
Pengganti yang Yesus minta kepada Bapanya (Allah) untuk menggantikannya, ternyata dia itu adalah seorang yang bernama Ahmad (Muhammad).
”Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, Penolong yang lain, supaya ia menyertai kamu selama-lamanya,(17)  yaitu roh kebenaran.” (Yohanes 14:15-16).
Yang dimaksud dengan Seorang Penolong atau Penghibur atau roh kebenaran dalam bahasa Yunani = Parlichtus / Paralectos, yang dalam bahasa Arab berasal dari kata ”Hmad”, yang Nasrani jaman dulu menulis dengan kata ”Ahmad” yang berarti ”Yang terpuji”.
Ahmad adalah nama lain dari Nabi Muhammad. Dalam Hadis Riwayat Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ahmad dan Malik, Rasulullah saw bersabda :
”Sesungguhnya aku memiliki beberapa nama : Aku adalah Muhammad, dan aku adalah Ahmad, dan aku adalah Al Maahi (penghapus) karena kekufuran dihancurkan olehku. Aku adlaah Al Haasyir dimana ramai orang dikumpulkan setelah masaku. Aku adalah Al Aaqib karena tidak ada lagi nabi penutup setelahku.
Dalam Al Quran Nabi Isa juga bersaksi sebagai berikut :
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ ۖ فَلَمَّا جَاءَهُم بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَـٰذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ
”Dan (ingatlah) ketika 'Isa Putera Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)" Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".  (Qs ash Shaf  61:6)

18. Yesus sedih, gentar dan terasa akan mati
"Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka : "Hatiku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggalah disini dan berjaga-jagalah dengan Aku." (Matius 26:37-38).
Dalam kitab suci agama manapun tidak pernah kita temukan Tuhan harus sedih dan gentar, kecuali di dalam Alkitab/Bible. Manusia tidak boleh memberikan sifat lemah kepada Tuhan, sebab setiap yang punya sifat lemah, pasti bukan Tuhan. Jika Tuhan punya sifat lemah, apa bedanya Dia dengan makhluk ciptaan-Nya? Jika Yesus itu Tuhan, tidak mungkin Tuhan punya rasa sedih, gentar, apalagi merasa seperti mau mati. Sifat-sifat lemah seperti itu adalah sifat makhluk ciptaan-Nya bukan sifat Tuhan.
·                     Setiap yang merasa sedih dan gentar, pasti bukan Tuhan.
·                     Yesus merasa sedih dan gentar berarti Yesus bukan Tuhan.
·                     Setiap yang merasa seperti mau mati, pasti bukan Tuhan.
·                     Yesus merasa seperti mau mati, berarti Yesus bukan Tuhan.


19.   Yesus berseru panggil Tuhannya
"Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya : Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa engkau meninggalkan Aku?" (Matius 24:46)
Ketika Yesus dipaku dan digantungkan di kayu salib, sebelum ia mati dia berseru memanggil Tuhannya (Allah) "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Teriakan Yesus seperti itu justru memberikan pengertian sebagai berikut :
§        Jika Yesus itu Tuhan, Tuhan mana lagi yang dia panggil ???
§        Jika Yesus dipersiapkan oleh Tuhan untuk mati di kayu salib dalam rangka untuk menebus dosa manusia, tentu tidak perlu dia harus berteriak-teriak minta tolong kepada Tuhan, seharusnya dia ikhlas disalib.
§        Jika di dalam diri Yesus ada Tuhan, mengapa dia masih memanggil-manggil Tuhan lagi? Ini membuktikan Yesus dan Tuhan tidaklah menyatu.
§        Setiap yang berseru memanggil Tuhan, pasti dia bukan Tuhan.
§        Yesus berseru memanggil Tuhannya, berarti Yesus bukan Tuhan.


20.   Yesus tidak tahu hari kiamat
“Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri." (Matius 24:36)
Berbicara tentang kapan datangnya hari kiamat, Yesus berterus terang bahwa tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di surga pun tidak tahu, dan Yesus sendiri tidak tahu kapan hari kiamat tiba, kecuali hanya Allah yang tahu. Jika Yesus itu Tuhan, mestinya dia tahu kapan datangnya hari kiamat itu. Wajar jika ia tidak tahu, sebab memang dia itu hanyalah seorang nabi atau Rasul, bukan Tuhan!
·                     Setiap yang tidak tahu tentang hari kiamat, pasti bukan Tuhan!
·                     Yesus tidak tahu kapan datangnya hari kiamat, berarti Yesus bukan Tuhan.
·                     Setiap yang memanggil Bapa kepada Tuhannya, pasti bukan Tuhan.
·                     Yesus memanggil Bapa kepada Tuhannya, berarti Yesus bukan Tuhan!!


21.   Yesus berikan kesaksian bahwa Tuhan itu Esa
”Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal menjawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada mereka itu, datang kepada-Nya dan bertanya: ”Hukum apakah yang paling utama?” Jawab Yesus : ”Hukum yang terutama ialah : Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.” (Markus 12:28-29).
Di hadapan orang Saduki dan para ahli Taurat, Yesus memberikan kesaksian bahwa Tuhan itu adalah Allah kita yang Esa, Yesus tidak pernah mengatakan bahwa Tuhan itu adalah diri dia sendiri. Dan Yesus tidak sekalipun mengatakan bahwa Tuhan itu punya oknum (Trinitas) tetapi Yesus katakan bahwa Tuhan itu Esa. Esa berarti satu, bukan dua atau tiga Tuhan.
§     Setiap yang memberi kesaksian bahwa Tuhan itu adalah Allah yang Esa, berarti dia bukan Tuhan.
§     Yesus memberikan kesaksian bahwa Tuhan itu adalah Allah yang Esa, berarti dia bukan Tuhan.
§     Sebab jika dia itu juga adalah Tuhan, berarti Tuhan itu bukan Esa.


22. Yesus mengaku Allah itu Esa dan dia hanyalah utusan-Nya
”Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” (Yohanes 17:3)
Kata-kata tersebut adalah doa Yesus kepada murid-muridnya sebelum dia ditangkap dan dibunuh. Sebenarnya ucapan Yesus tersebut merupakan dua kalimat syahadat, sekaligus sebagai bukti Yesus juga mengajarkan Tauhid sama seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW kepada umat Islam. Pengakuan Yesus bahwa satu-satunya yang benar adalah Allah dan dia diutus oleh Tuhan, memberikan pengertian bahwa Yesus itu bukan Tuhan, tetapi hanya seorang utusan Tuhan saja.
  • Setiap yang mengaku bahwa satu-satunya yang benar hanyalah Allah, berarti Allah itu tidak lebih dari satu.
  • Yesus mengaku Allah itu hanya satu-satunya berarti Yesus bukan allah
  • Setiap yang mengakui bahwa dia diutus oleh Allah, berarti dia bukan Allah.
  • Yesus mengaku dia diutus oleh Allah, berarti Yesus bukan Allah.
  • Setiap yang menyembah hanya kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa dan mengajarkan tauhid, berarti dia beragama Islam.
  • Yesus menyembah hanya kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa dan mengajarkan tauhid, berarti dia beragama Islam.

Al Quran menjelaskan bahwa Yesus (Nabi Isa) sendiri memberi kesaksian bahwa dia adalah seorang utusan Tuhan.
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ ۖ فَلَمَّا جَاءَهُم بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَـٰذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ
”Dan (ingatlah) ketika 'Isa Putera Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)" Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".  (Qs ash Shaf  61:6)

23. Yesus dikatakan termasuk orang durhaka
“Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi:“Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka.” (Markus 15:28)
Sungguh ironis sekali jika Yesus digolongkan termasuk dari antara orang-orang yang durhaka. Yesus (Nabi Isa) itu orang mulia, utusan Tuhan, Nabi dan Rasul yang dikasihi Allah, dan dia adalah orang yang suci. Sangat tidak wajar jika penulis Alkitab menempatkan Yesus sebagai bagian dari orang-orang yang durhaka.
Dapat dipastikan, bahwa semua pendeta atau pastur dan misionaris yang paham Alkitab, mereka mengakui bahwa setiap ayat yang dikurung kurawal, pasti tidak asli atau ayat tambahan. Bahkan dalam beberapa Alkitab, ayat yang dikurung kurawal, seperti itu sudah dihilangkan. Di dalam Alkitab, terdapat sekitar 17 (tujuh belas) ayat yang dikurung kurawal, yang diakui ayat sisipan atau tidak asli.
·                     Setiap yang terhitung di antara orang-orang durhaka, pasti bukan Tuhan.
·                     Yesus terhitung di antara orang-orang durhaka, berarti Yesus bukan Tuhan.

Jika penulis Alkitab menempatkan Yesus (Nabi Isa) terhitung diantara orang-orang durhaka, justru Al Quran sangat membela Yesus (Nabi Isa) dengan memuliakannya.
Sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut :
قَالَ إِنَّمَا أَنَا رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَامًا زَكِيًّا
”Ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci". (Qs Maryami 19:19).
Perlu diketahui, kitab suci Al Quran yang umumnya tidak diakui oleh umat Kristiani, justru sangat membela Nabi Isa (Yesus), karena Yesus (Nabi Isa) adalah nabi kami (umat Islam) juga. Jadi Al Quran membela dan mendudukkan Nabi Isa (Yesus) sesuai pada porsinya sebagai hamba Allah yang suci.

24.  Yesus berdiri di sebelah kanan Allah
”Lalu katanya : ”Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” (Kisah Rasul 7:56).
Ayat tersebut adalah ucapan Stefanus dan bukan ucapan dari Yesus sendiri. Penglihatan Stefanus tersebut sungguh tidak rasional. Bagaimana Stefanus bisa melihat bahwa Yesus duduk di sebelah kanan Allah??? Jika Yesus yang adalah Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah, sementara Yesus itu sendiri adalah Tuhan (Allah), berarti ada dua Allah. Allah yang satu berdiri di sebelah kanan dan Allah yang satu lagi berdiri di sebelah kiri.
·                     Setiap yang disebut Anak Manusia, pasti bukan Tuhan.
·                     Yesus disebut sebagai Anak Manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
·                     Setiap yang berdiri disebelah kanan Tuhan, pasti bukan Tuhan.
·                     Yesus berdiri disebelah kanan Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.


25. Allah itu Esa dan Yesus serahkan dirinya menebus dosa
“Karena Allah itu Esa dan esa pula dia yang menjadi perantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.” (1 Timotius 2:5-6).
Nasihat Timotius tersebut merupakan kesaksian dia terhadap orang-orang non-Yahudi, bahwa apa yang dia ajarkan itu adalah benar dan dia tidak berdusta. Dari bunyi ayat tersebut, dapat kita simpulkan :
§     Setiap yang mengatakan Tuhan itu Esa, pasti Tuhan tidak lebih dari satu.
§     Jika Tuhan itu Esa dan tidak lebih dari satu, berarti Yesus bukan Tuhan.
§     Setiap yang menjadi perantara antara Tuhan dan manusia, pasti bukan Tuhan.
§     Yesus menjadi perantara Tuhan dengan manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
§     Setiap yang menyerahkan dirinya menjadi tebusan bagi manusia, pasti adalah manusia, bukan Tuhan.
§     Yesus menyerahkan dirinya menjadi tebusan bagi manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
Bukti ke 25 (terakhir) ini berbicara tentang Yesus sebagai penebus dosa manusia, yang menurut umat Kristiani Yesus mati dalam rangka untuk menebus dosa-doa manusia. Bagaimana pendapat para ilmuan tentang hal itu ?

Pendapat-Pendapat Para Ilmuwan
Beberapa pendapat para ilmuan tentang pengorbanan Yesus adalah sebagai berikut :
a.  Socianus (1539-1604)
“Jika pengorbanan Yesus adalah mutlak dan tidak terbatas meliputi segalanya, maka manusia boleh bebas sepenuhnya berbuat sesuka hatinya. Dan jika doktrin penebusan dosa benar, maka hukum Tuhan tidak lagi berlaku mengikat hamba-Nya, karena hukuman atas segala dosa telah dibayar oleh Yesus.”

b.   Dr. Cruden Alexander
“Bahwa untuk tujuan pengorbanan seperti yang ditimpakan kepada Yesus dengan penderitaan dan kesengsaraan yang amat mengerikan, itu sangat memuakkan bagi pemikiran manusia modern dan dianggap suatu doktrin yang sangat menyeramkan.”

c.   George Bernard Shaw
“Saya lebih suka memikul tanggung jawab moral saya, tidaklah baik bagi saya untuk membebankan dosa-dosa pada kambing hitam penebus dosa. Saya akan kurang berhati-hati terhadap dosa, apabila saya tahu bahwa hal itu sama sekali tidak merugikan saya.”

d.   William Ellery Charing (1780-1842)
“Pengorbanan itu harus manusia yang melakukan untuk Tuhan, bukan Tuhan untuk manusia. Jika Yesus itu Tuhan, mengapa justru Tuhan yang mengorbankan diri-Nya untuk manusia? Ini tidak masuk akal sehat! Tuhan dapat saja mengampuni dosa-dosa manusia dengan tidak menggunakan kekerasan dan cara yang keji (disiksa sampai mati dipaku dikayu salib)."

Lihat pula : 9 ajaran pokok jesus yang tidak dilaksanakan oleh umat kristen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar